Sumedang Tandang (Tertib, Aman, Nyaman, Damai, ANGgun),
itulah motto Kabupaten Sumedang yang kita cintai. Kabupaten yang mengusung
dirinya sebagai puseur budaya Pasundan ini memang menyimpan banyak
kebudayaan-kebudayaan sunda dan sejarah-sejarah terdahulu yang bisa membuat
kita bangga. Sumedang dahulu kala merupakan sebuah kerajaan besar yang bernama
kerajaan Sumedang Larang yang dikenal luas hingga ke pelosok Jawa Barat dengan
daerah kekuasaan meliputi wilayah Selatan sampai dengan Samudera Hindia, wilayah
Utara sampai Laut Jawa, wilayah Barat sampai dengan Cisadane, dan wilayah Timur
sampai dengan Kali Pamali. Masyarakat Sumedang pada saat itu banyak yang
bertandang atau pergi ke tempat lain untuk memperluas daerah kekuasaannya atau
pun mencari ilmu dan lain sebagainya. Saat ini pun banyak masyarakat Sumedang
yang sering bertandang dan melancong ke daerah lain untuk mencari pendidikan
dan penghidupan yang layak sesuai motto dari kabupaten Sumedang ini yaitu
Sumedang Tandang yang bisa dipersepsikan bahwa banyak masyarakat Sumedang yang
bertandang ke daerah lain untuk mencari pendidikan atau pun penghidupan yang
layak. Dan perlu kita ketahui bahwasanya banyak masyarakat Sumedang yang
menjadi orang sukses dan ternama di daerah-daerah yang dia tandangi. Tak sedikit
orang Sumedang menjadi tokoh di daerah tersebut dan menjadi professor-professor
di perguruan tinggi baik negeri maupun swasta khususnya di Bandung. Penduduk
Sumedang berjumlah kurang lebih 1.043.000 jiwa, dan memang kebanyakan
masyarakatnya sebagian sering mempunyai kemauan untuk bertandang ke daerah lain
untuk mencari penghidupan yang layak. Kita harus bersyukur ternyata sumber daya
manusia di Sumedang banyak yang produktif, tetapi yang kita sayangkan adalah
ketika orang itu telah sukses tak jarang dia memilih lebih menetap di daerah
tersebut dan tidak mau kembali ke Sumedang. Sehingga ia tidak menyumbangkan
ilmu dan kesuksesan yang diperolehnya untuk membangun masyarakat Sumedang,
seolah-olah seperti kacang lupa pada kulitnya. Ironis sekali jika kita melihat
banyak orang Sumedang yang telah sukses di daerah lain tetapi tidak mau
membangun masyarakat Sumedang untuk tanah kelahirannya sendiri. Seperti kita
ketahui bahwa banyak perguruan-perguruan tinggi di sumedang baik itu perguruan
tinggi negeri maupun perguruan tinggi swata, seperti Universitas Padjajdjaran
(UNPAD), Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Universitas Pendidikan
Indonesia (UPI) Kampus Sumedang, Universitas Winaya Mukti (UNWIM), Universitas
11 April (UNSAP), bahkan sebentar lagi Institut Teknologi Bandung (ITB) akan
membuka kampusnya di Sumedang. Dan banyak sekali warga Sumedang yang menempuh
ilmu di perguruan tinggi tersebut. Disini diperlukan peran dari berbagai elemen
seperti pemerintah, tokoh-tokoh terkemuka di Sumedang, dan seluruh elemen
masyarakat Sumedang untuk memanfaatkan sumber daya manusianya untuk membangun
masyarakat Sumedang. Pemerintah harus aktif mendata warganya yang pergi mencari
ilmu ke daerah lain sehingga ketika dia sudah selesai menempuh pendidikannya
dia bisa memberikan hasil belajarnya untuk membangun masyarakat Sumedang dalam
bidang apapun yang dibutuhkan. Sehingga dia memang merasa dibutuhkan dan
dihargai atas kemampuannya untuk membangun masyarakat Sumedang. Saat ini jarang
sekali peran dari pemerintah Sumedang untuk memperhatikan masyarakatnya yang
sedang menempuh pendidikan di daerah lain. Seharusnya pemerintah Sumedang
memberikan perhatian bagi warganya yang sedang mencari ilmu di daerah lain
dengan cara memberikan beasiswa kepada mahasiswanya sehingga ketika dia sudah
lulus, dia akan kembali ke Sumedang untuk memberikan pengetahuan dan kemampuan
yang ia miliki untuk membangun masyarakat Sumedang menjadi lebih baik lagi.
Sekarang tinggal peran dari semua pihak untuk memanfaatkan sumber daya manusia
masyarakat Sumedang yang ada di daerah lain untuk sama-sama membangun
masyarakat Sumedang untuk menjadi lebih baik lagi. Sesuai dengan semboyan yang
ada di logo Sumedang, Insun Medal-Insun Madangan, Aku Lahir maka aku
menerangi.
Selasa, 07 Maret 2017
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar